Minggu, 23 Oktober 2022

Renungan SBU : 2 Samuel 15:30-31








🌺 TETAPLAH BERDOA JANGAN PERNAH BERHENTI 🌺

2 Samuel 15:30-31 





Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: "Ahitofel  ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom," maka berkatalah Daud: "Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN." (ayat 31)



Daud bukanlah orang yang suka berdoa panjang-panjang. Daud mengangkat hatinya kepada Allah dalam doa yang singkat. Seperti Nas kita yang berbunyi: “Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN.”

Absalom bukanlah seorang yang ahli pemerintahan. Tetapi dengan adanya Ahitofel sebagai penasihatnya, Daud dalam bahaya. Karenanya, jika nasihat Ahitofel dapat digagalkan, maka Absalom sudah pasti dapat dikalahkan, dan kepala persepakatan gelap itu dilenyapkan. 

Daud menyerahkan permasalahan itu kepada Allah melalui doanya. 
Daud tidak mempunyai kesempatan untuk memanjatkan doa yang panjang, tetapi ia bukan termasuk orang-orang yang menyangka bahwa doanya akan didengar karena banyaknya kata-kata. 
Doanya itu sangat sungguh-sungguh, “Ya TUHAN, kumohon, lakukanlah ini.” Allah berkenan pada kegigihan orang-orang yang datang kepada-Nya dengan permohonan-permohonan mereka.


Doa Daud ini sangat khusus, ia menyebutkan nama orang yang nasihatnya ingin dia gagalkan. 

Daud tidak berdoa melawan pribadi Ahitofel, tetapi melawan nasihatnya, supaya Allah menggagalkannya sehingga, sekalipun orang berhikmat, ia memberikan nasihat yang bodoh pada saat ini. 

📌
Kita dapat berdoa dengan iman, dan harus berdoa dengan penuh kesungguhan, supaya Allah menggagalkan nasihat yang dirancang untuk mencelakakan umat-Nya.


MELISSA

Alkisah, Sepasang suami istri memiliki anak bernama Melissa. Mereka berdoa. Terkadang dalam suasana hening. Terkadang dengan bersuara. mereka berdoa selama lebih dari 17 tahun. 

Mereka berdoa memohon kesehatan dan bimbingan bagi putrinya, Melissa. Untuk keselamatannya, dan kerap kali supaya ia selalu dilindungi. 

Ketika Melissa beranjak remaja, mereka bahkan lebih tekun berdoa agar Tuhan melindunginya dari segala yang jahat, agar Tuhan mengawasi tatkala Melissa dan teman-temannya pergi mengendarai mobil. Mereka berdoa, "Ya Allah, lindungilah Melissa."

Lalu apa yang terjadi? 
Tidakkah Tuhan memahami betapa menyakitkan kehilangan gadis cantik yang memiliki banyak potensi untuk melayani Dia dan sesama? Tidakkah Allah melihat mobil lain yang melintas pada malam musim semi yang hangat itu?

Mereka telah berdoa, tetapi Melissa tetap meninggal dunia.

Bagaimana sekarang? Apakah mereka berhenti berdoa? Apakah mereka marah kepada Tuhan? Apakah mereka berusaha dengan kekuatan mereka sendiri?

Tidak! Justru doa menjadi lebih penting bagi mereka. Tuhan Yang Mahakuasa dan yang melampaui pemahaman mereka masih memegang kendali. 

Bagi mereka, iman bukanlah menuntut apa yang mereka inginkan, melainkan memercayai kebaikan Tuhan di balik tragedi hidup.

Mereka berduka. 
Mereka berdoa. 
Mereka tetap berdoa.

TUHAN DAPAT SAJA 
MENGABAIKAN PERMINTAAN KITA,
TETAPI DIA TAK KAN PERNAH 
MENGECEWAKAN KEYAKINAN KITA
TETAPLAH BERDOA

Tidak ada komentar: