Sabtu, 27 Februari 2021

IKUTILAH TELADAN YANG BENAR






MEZBAH KELUARGA 
Sabtu, 27 Februari 2021




Menyanyi  :  KJ 282. (1, 4, 5)
SELURUH UMAT TUHAN 

🎶
Seluruh umat Tuhan olehNya dikenal:
besar kecil semua, sekarang dan kekal.
Mereka dijagai di dalam dunia;
baik hidup maupun mati mereka milikNya.
Baik hidup maupun mati mereka milikNya.

🎶
Mereka dikenalNya yang kasihnya penuh,
yang ikut kehendakNya dan hidup dalam Roh,
berjalan dalam kasih dengan sesamanya
dan suka memberkati menurut contohNya.
dan suka memberkati menurut contohNya.

🎶
Begitu umat Tuhan olehNya dikenal
besar-kecil semua, sekarang dan kekal;
mereka menghayati kuasa Roh Kudus
iman, harapan, kasih pegangannya terus.
iman, harapan, kasih pegangannya terus.


Berdoa  :

🤲  Ya Allah yang kekal,
Terima kasih untuk pagi hari yang indah ini, Kami bersyukur untuk istirahat malam yang cukup sehingga kami dapat bangun dalam kondisi bugar dan segar.

Ya Tuhan, terangilah hati pikiran kami dengan Kebenaran-Mu yang membimbing kami melakukan Kehendak-Mu dalam semua kegiatan sepanjang hari ini. 

Dalam pengasihan Tuhan Yesus Kristus, 
kami berdoa.

Amin.



Membaca Alkitab  :
📖  Filipi 3:17-19 (AYT)  

3:17  Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikan dengan saksama orang-orang yang juga hidup sesuai dengan teladan yang kamu lihat dari kami. 

3:18  Sebab, ada banyak orang yang hidup sebagai musuh-musuh salib Kristus. Tentang hal ini, aku sudah sering menceritakannya kepadamu dan sekarang aku menceritakannya lagi dengan air mata. 

3:19  Akhir hidup mereka adalah kebinasaan, karena allah mereka adalah perut mereka, dan pujian mereka adalah hal-hal yang memalukan. Pikiran mereka hanyalah pada hal-hal duniawi. 



Renungan : 
☦️  IKUTILAH TELADAN YANG BENAR



📌  "Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikan dengan saksama orang-orang yang juga hidup sesuai dengan teladan yang kamu lihat dari kami." 
Filipi 3:17 (AYT) 



Dalam bacaan hari ini, ada kita jumpai kata "teladan". Secara sederhana,  teladan itu adalah contoh yang bisa diikuti. Mudah kah menjadi teladan?  Mengenai teladan dan keteladanan, maka dikisahkan bahwa Seorang ibu membawa anaknya mendatangi Mahatma Gandhi. Ibu ini bercerita bahwa anaknya suka sekali makan permen. Untuk itu, dia minta bantuan Bapak bangsa India ini supaya menasihati anak ini agar menghentikan kebiasaannya yang buruk itu. Maka Ghandi berkata kepada sang ibu, “Tunggulah dua minggu lagi. Datanglah ke sini lagi sambil membawa anak ibu." Ibu ini pun heran, mengapa harus menunggu dua minggu lagi. Bukankah Gandhi bisa saja langsung memberi nasihat? Meski heran, ibu ini menuruti saja. 


Dua minggu kemudian, si ibu dan anaknya datang. Gandhi pun langsung menasihati anak itu. Sang ibu mengucapkan terimakasih. Sebelum pamit, ibu itu masih penasaran mengapa dia harus menunggu dua minggu. "Selama dua minggu ini, saya berusaha menghilangkan kebiasaan buruk saya. Soalnya, saya juga gemar makan permen," jawab Gandhi. 


Ternyata untuk "Menjadi Teladan" itu memang tidak mudah. Harus punya integitas yang kuat.  Coba bandingkan saja dengan kisah Gandhi yang berjuang untuk bisa menjadi seorang teladan: “Jangan makan permen ya, tetapi dia sendiri malah makan permen juga.” 


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘teladan’ itu artinya adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh : perbuatan, kelakuan, sifat, dsb. Keteladanan adalah perilaku seseorang yang bisa dijadikan contoh bagi orang yang mengetahuinya atau melihatnya. Adapun sinonim dari kata teladan itu adalah Panutan atau Model. Jadi dengan demikian,  maka Model adalah orang yang keteladanan-nya bisa  diikuti,dituruti atau dicontoh. Model sama dengan idola (idol). Ketika mengikuti bacaan Surat Filipi 3 ini,  kita temukan bahwa persoalan yang dihadapi oleh jemaat di Filipi waktu itu cukup pelik. Di Jemaat Filipi ada dua kelompok model atau "idol" yang punya pengaruh. Ada  kelompok Seteru Salib Kristus, yang memberi pengaruh buruk, karena orang-orang ini memiliki cara hidup yang bertentangan dengan teladan Kristus. Mereka tidak menempatkan Kristus sebagai yang utama. Mereka lebih mengutamakan kepentingan pribadi, harga diri dan nafsu pribadi. Garis akhir dari kehidupan yang ditunjukkan oleh seteru salib Kristus adalah kebinasaan. Kelompok lain, yaitu kelompok Pemimpin Umat, yaitu Paulus, Timotius, Epafriditus dan kawan sekerja yang lain. Mereka fokus utamanya adalah kehidupan Kristen yang bertumbuh dalam Pengenalan akan Yesus Kristus.


Dalam hidup bersama, baik sebagai anggota masyarakat bangsa,  maupun sebagai persekutuan umat percaya, semua kita  membutuhkan model sebagai panutan atau teladan. Kita  butuh “idola atau idol” yang bisa menginspirasi kehidupan kita. Akan tetapi apa jadinya bila kita menjadikan model atau idola dalam kehidupan kita itu adalah yang seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam ayat 18-19 dalam bacaan tadi? Pasti Bencana!


Itulah yang Rasul Paulus cegah supaya tidak terjadi dalam kehidupan jemaat di Filipi, supaya mereka tidak mengikuti teladan atau model yang salah, yang nantinya akan menuju pada kebinasaan mereka sendiri. Dalam bacaan ini, Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Filipi untuk mengikuti teladan atau model yang telah ditunjukkan oleh dirinya. Melalui perkataan ini, Paulus tidak hendak menganggap bahwa dirinya sempurna, tetapi dia dengan penuh cinta kasih mau mengajak, sama seperti seorang ayah yang sedang memberikan teladan bagi anaknya. Paulus mendorong orang Filipi untuk belajar dari mereka yang mengikuti teladannya. Maksudnya adalah orang-orang seperti Timotius dan Epafroditus, yang dia soroti sebelumnya sebagai hamba teladan Kristus. Jadi jelas, bahwa mengikuti teladan Paulus adalah berarti ikut bersama-sama dengan dia yang terus berupaya meneladani Kristus. Dan sambil memperhatikan teladan-teladan yang baik, jemaat Filipi juga perlu mawas diri terhadap orang-orang dari kelompok "seteru salib Kristus" yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari fokus utama kehidupan Kristen. 


 Sebagai orang percaya kita tidak hanya diajak untuk mengikuti teladan Paulus, namun kita juga diminta bagaimana menjadi teladan yang baik. Menjauhi Cara hidup yang duniawi, yang egois, sikap yang mementingkan diri sendiri, harga diri dan nafsu pribadi. Sering kita melihat, bahwa cara hidup yang seperti itu begitu nyata di tengah-tengah persekutuan, di gereja. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa setia menjaga diri dari pengaruh-pengaruh yang tidak baik. Mari terus meneladani Kristus dalam kehidupan kita. 

Amin.



 

Menyanyi :  KJ 424. (1, 2, 3)
YESUS MENGINGINKAN DAKU

🎶
Yesus menginginkan daku 
bersinar bagiNya,
di mana pun 'ku berada, 
'ku mengenangkanNya.
Ref.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.

🎶
Yesus menginginkan daku 
menolong orang lain,
manis dan sopan selalu, 
ketika 'ku bermain.
Ref.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.

🎶
Ku mohon Yesus menolong 
menjaga hatiku,
agar bersih dan bersinar 
meniru Tuhanku.
Ref.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.



Berdoa  :

🤲   Ya TUHAN, 
kami bersyukur kepada-Mu, 
karena Engkau memberi kami banyak teladan yang baik untuk diikuti oleh orang-orang yang hidup dengan mempertahankan iman. 

Kami bersyukur kepada-Mu atas kesempatan yang Engkau percayakan bagi kami untuk menjadi teladan buat sesama, 
semoga orang-orang percaya yang lebih muda akan mengamati cara hidup kami orang-orang tua. 

Yang TUHAN, Allah Bapa yang baik, 
Engkau tidak akan pernah membiarkan gereja-Mu tersesat tanpa teladan. 

Oleh sebab itu, dalam pengasihan-Mu 
ya Yesus Kristus, TUHAN penyelamat,
kami mohon, tolonglah tiap kami sebagai orang percaya senantiasa bisa menjadi teladan dalam seluruh kehidupan kami, agar Engkau juga dikenal dan dimuliakan dalam kehidupan kami. 


 (saat teduh)

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.

Tidak ada komentar: