Senin, 12 Juni 2023

Renungan : DALAM JANGKAUAN ALLAH








DALAM JANGKAUAN ALLAH



Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? –Mazmur 139:7

Bacaan Alkitab : Mazmur 139:1-12

Setelah seorang petugas menggeledah saya, saya pun masuk ke dalam gedung penjara, menandatangani daftar pengunjung, dan duduk di lobi yang ramai. Saya berdoa dalam hati, sambil memperhatikan orang-orang dewasa yang gelisah dan anak-anak yang mengeluh karena harus menunggu. Satu jam lebih kemudian, seorang penjaga penjara memanggil sejumlah nama termasuk nama saya. Ia membawa kami ke dalam sebuah ruangan dan menyuruh kami duduk di kursi yang telah disediakan. Kemudian putra tiri saya duduk di depan saya, di balik jendela kaca tebal yang memisahkan kami, lalu mengangkat gagang telepon. Ketika itu, perasaan tak berdaya pun menguasai saya. Namun, saat saya menangis, Allah meyakinkan saya bahwa putra tiri saya masih berada dalam jangkauan-Nya.


Dalam Mazmur 139, Daud berkata kepada Allah, “Engkau menyelidiki dan mengenal aku; . . . segala jalanku Kaumaklumi” (ay. 1-3). Pernyataannya mengenai Allah yang Mahatahu mendorongnya untuk mensyukuri pemeliharaan dan perlindungan-Nya yang begitu intim (ay. 5). Ketika takjub melihat luasnya pengetahuan Allah dan betapa dalam jamahan-Nya, Daud mengajukan dua pertanyaan retoris: “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” (ay. 7).




Ketika kita atau orang-orang yang kita kasihi terjebak dalam situasi-situasi yang membuat kita putus asa dan tak berdaya, tangan Allah tetap kuat dan kukuh. Bahkan saat kita merasa sudah terlalu jauh untuk diampuni, tangan-Nya tidak kurang panjang untuk menjangkau kita. 
_ Xochitl Dixon


RENUNGKANLAH:
Bagaimana mengetahui luasnya jangkauan Allah mempengaruhi iman Anda? Bagaimana Dia telah menghibur Anda pada saat Anda merasa putus asa dan tak berdaya?

DOAKANLAH :
Bapa Mahakasih, tolonglah aku untuk mengingat bahwa Engkau selalu bersedia dan sanggup menjangkau aku dan orang-orang yang kukasihi.


WAWASAN :
Allah mengenal umat-Nya secara pribadi dan intim. Kebenaran itu terungkap jelas lewat perkataan Daud dalam Mazmur 139. Ia berkata bahwa Allah “menciptakan setiap bagian badan” (ay. 13 BIS) kita, dan “semuanya tercatat di dalam buku–[Nya]; hari-harinya sudah ditentukan sebelum satu pun mulai” (ay. 16 BIS). Nabi Yesaya dan Yeremia menguatkan kebenaran itu (Yesaya 49:5; Yeremia 1:5). Di kemudian hari, Yesus menyatakan, “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku” (Yohanes 10:14). Dia bahkan tahu jumlah rambut di kepala kita (Matius 10:30)! Rasul Paulus menulis, kita “adalah bait Allah dan . . . Roh Allah diam di dalam [kita]” (1 Korintus 3:16). Kemudian ia menambahkan, “Orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah” (8:3). Dia bahkan lebih dahulu mengasihi kita (1 Yohanes 4:19)! 
–Alyson Kieda

Tidak ada komentar: