Jumat, 21 Mei 2021

YA TUHANKU, KENALI HAMBAMU (Pikiran Orang Benar) | Mezbah Keluarga | 22 Mei 2021




MEZBAH KELUARGA 
22 Mei 2021
Amsal 12:1-14
YA TUHANKU, KENALI HAMBAMU
(Pikiran Orang Benar)




πŸ’  Menyanyi :   GB 222. (1, 2)
YA TUHANKU, KENALI HAMBAMU
(Cleanse Me)

🎢
Ya Tuhanku, kenali hamba-Mu;
ujilah hati dan pikiranku.
Pabila 'ku berdosa, bercela,
sucikan aku dan bebaskanlah.

🎢
Terpujilah nama-Mu, Tuhanku,
kar'na 'Kau hapus dosa-dosaku.
Penuhilah 'ku dengan Firman-Mu,
agar semakin memuliakan-Mu.



πŸ’  Berdoa :

Segala puji dan syukur kepada-Mu ya Tuhan, untuk tidur malam kami yang nyenyak dan bangun di pagi hari ini dengan tubuh yang segar dan sehat.
Terimakasih Tuhan, Engkau sungguh baik.


Dan apabila kami Engkau ijinkan untuk melangkah dan berkarya disepanjang hari ini, maka karuniakan kami pengharapan, sehingga pengharapan itu menguatkan langkah kami.
Terimakasih Tuhan, Engkau sungguh baik.


Ampuni salah dan dosa kami, serta baharuilah hidup kami ya Tuhan, agar dalam pengampunan dan pembaharuan-Mu itu, maka hidup dan karya kami memuliakan Engkau dan menjadi berkat bagi sesama yang kami jumpai dan yang menjumpai kami di sepanjang hari ini.
Terimakasih Tuhan, Engkau sungguh baik.


Bagi mereka yang masih bergumul dengan berbagai persoalan kehidupan, 
kami mohon berkenanlah Tuhan hadir dalam kehidupan mereka,
sehingga
yang sakit, Tuhan sembuhkan.
yang berduka, Tuhan hiburkan.
yang putus asa dan hilang harapan, Tuhan kuatkan.
yang mencari pekerjaan, Tuhan buka jalan.


Ya Tuhan, 
Jadilah kehendak-Mu atas hidup kami dan jangan biarkan kami bergumul dengan kehendak kami sendiri, terpujilah Engkau sekarang ini dan sampai selama-lamanya.

Amin.





πŸ’  Membaca Alkitab :
         πŸ“–   Amsal 12:1-14 (TB)  

1 Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu. 

2 Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya. 

3 Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang. 

4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya. 

5 Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya. 

6 Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang. 

7 Orang fasik dijatuhkan sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar berdiri tetap. 

8 Setiap orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya, akan dihina. 

9 Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan. 

10 Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam. 

11 Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi. 

12 Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil. 

13 Orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang benar dapat keluar dari kesukaran. 

14 Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya. 






πŸ’  Renungan

"Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya." 
[Amsal 12:5 (TB)]

"Rencana-rencana orang benar itu adil, tetapi nasihat orang fasik itu menipu."
[Amsal 12:5 (AYT)]

"Orang jujur memikirkan hal-hal yang baik; orang jahat merencanakan tipu daya." 
[Amsal 12:5 (BIMK)]




YA TUHANKU, KENALI HAMBA-MU
(Pikiran Orang Benar)


Di mana kita dapat menemukan keadilan hari ini? Andai pun kita menemukannya, apa ukuran keadilan itu? Mungkin pertanyaan ini sering terdengar dalam hidup kita saat bermasyarakat. Pertanyaan tersebut cukup tepat diajukan ketika keadilan di dunia ini sudah kehilangan pedoman dan arah tujuannya.
 

Amsal dikenal sebagai pribadi jujur dan lugas dalam mengungkap realita seperti yang sudah kita baca beberapa kali. Tetapi, kejujuran ini yang dimaksudkan untuk mengajar kita menjadi bijaksana. Salah satu syarat bagi mereka yang mau belajar adalah siap untuk menerima koreksi. Kata "didikan" dalam ayat 1 sebenarnya berbicara tentang disiplin. Dalam pendidikan karakter dan kepribadian, kita membutuhkan disiplin yang ketat agar kita menjadi orang yang berhikmat dan bijaksana. Selain itu, kata "dungu" disini tidak mengandung arti hinaan, tetapi lebih sebagai istilah yang menunjuk pada sikap dan perilaku seseorang. Terjemahan lain akan menggunakan kata ‘bebal’.
 

Ayat kunci untuk memahami perikop ini ada di ayat 5, di mana pengamsal membuat perbandingan antara orang benar dan orang fasik. Orang benar mengarahkan diri kepada keadilan, sedangkan orang fasik cenderung untuk memperdaya. Pengamsal menjelaskan keadilan itu tidak bersifat untuk memperdaya, tidak egois, memiliki kualitas tahan lama, tanpa pamrih, setia, dan tekun. Intinya, mereka mengerjakan segala sesuatu sebagai bentuk pelayanan kepada Allah yang hidup.
 

Bagaimana dengan orang fasik? Mereka lebih mencari kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Mereka tidak memiliki rasa takut akan Allah yang membuat mereka berpikir tentang adanya hari esok. Niat dan nafsu mereka dipenuhi dengan kedengkian, iri hati, dan kesia-siaan.
 

Bagi mereka yang melakukan kejahatan, mereka tidak akan memiliki dasar yang kokoh untuk berdiri. Namun, orang benar akan teguh berdiri di atas Kristus sebagai landasan yang teguh! 

Amin.






πŸ’  Menyanyi :   GB 222. (3, 4)
YA TUHANKU, KENALI HAMBAMU
(Cleanse Me)

🎢
Jadikanlah hidupku milik-Mu.
Isi hatiku dengan kasih-Mu.
Singkirkanlah segala congkakku;
ya Tuhan, tinggallah di dalamku.

🎢
Ya Roh Kudus, Pembangkit jiwaku,
berkaryalah di dalam hidupku,
teguhkanlah firman-Mu dalamku
dan berkat-Mu melimpah atasku




πŸ’  Berdoa :

Ya Tuhan, kami bersyukur atas nasihat pengamsal hari ini, yang mengingatkan kami untuk hidup sebagai orang benar yang mengarahkan diri kepada keadilan, memikirkan hal-hal yang baik.

Tolonglah kami untuk selalu yakin bahwa orang benar akan teguh berdiri di atas Kristus sebagai landasan yang teguh! 


*****

Bapa kami yang di sorga, 
Dikuduskanlah nama-Mu, 
Datanglah Kerajaan-Mu, 
Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.

Tidak ada komentar: