Rabu, 05 Mei 2021

Mezbah Keluarga | 5 Mei 2021 | TUHAN YESUS HARAPANKU





MEZBAH KELUARGA 
5 Mei 2021
Mazmur 130
TUHAN YESUS HARAPANKU



💠 Menyanyi :    KPRI 81. (1, 2)
KAULAH, YA TUHAN, SURYA HIDUPKU
(Be Thou My Vision)

🎶
Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku;
asal Kau ada, yang lain tak perlu.
Siang dan malam Engkau kukenang;
di hadirat-Mu jiwaku tenang!

🎶
Kaulah Hikmatku, Firman hidupku;
Kau besertaku dan ‘ku serta-Mu.
Engkau Bapaku, aku anak-Mu;
dengan-Mu, Tuhan, ‘ku satu penuh.



💠 Berdoa :

Ya TUHAN,
Setiap pagi ingatkanlah kami akan kasih-Mu, sebab kepada-Mulah kami berharap. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang harus kami tempuh, sebab kepada-Mulah Tritunggal Kudus kami berdoa. 
Amin. 




💠 Membaca Alkitab :
      📖  Mazmur 130:1-8 (AYT)

1 Nyanyian Ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN.

2 Tuhan, dengarlah suaraku! Biarlah telinga-Mu memperhatikan suara permohonanku.

3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengawas-awasi kesalahan-kesalahan, ya TUHAN, siapa yang bisa bertahan?

4 Akan tetapi, ada pengampunan pada-Mu, sehingga Engkau ditakuti.

5 Aku menantikan TUHAN, jiwaku menanti dan pada firman-Nya, aku berharap.

6 Jiwaku menanti-nantikan Tuhan, melebihi para pengawal bagi pagi hari, ya, para pengawal bagi pagi hari.

7 Hai Israel, berharaplah kepada TUHAN! Sebab, pada TUHAN ada kasih setia, dan bersama-Nya ada penebusan yang berlimpah.

8 Dia akan menebus Israel dari segala kesalahannya.



💠 Renungan

🖍 "Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya." [ay. 1, 5]

TUHAN YESUS HARAPANKU


Mazmur ini dimasukkan dalam kumpulan nyanyian ziarah. Mazmur 130 termasuk salah satu mazmur yang paling berpengaruh dalam kehidupan rohani orang-orang Kristen di sepanjang sejarah. Martin Luther dikenal sebagai salah satu tokoh gereja yang sangat menyukai mazmur ini.


Pemazmur berbagi pengalaman rohaninya ketika ia merasa terasing dari Tuhan dan berusaha menemukan kembali keindahan hubungannya dengan Tuhan. Kiasan yang ia pakai untuk menunjukkan ketidakberdayaan spiritualnya adalah "Jurang yang dalam". Hal itu nampak ketika pemazmur menyebutkan tentang kesalahan-kesalahannya. Dan karena itu ia sadar bahwa Tuhan memperhitungkan dosa-dosanya. Ia tahu benar bahwa tidak ada seorang pun yang dapat meluputkan diri dari hukuman dosa yang Tuhan jatuhkan. Maka  ia  memohon akan pengampunan dari Tuhan, dan menggantungkan pengharapannya kepada Tuhan yang berdaulat, karena mengenal kedaulatan Tuhan dan kasih setia-Nya, maka pemazmur pun memiliki keyakinan bahwa pengampunan Tuhan pasti akan diberikan setelah penghukuman-Nya dijatuhkan. 


Dengan aktif pemazmur menanti-nantikan akan Tuhan, jiwanya dipenuhi dengan kerinduan akan firman-Nya. Ia siap untuk mendengar dan melakukan kehendak Tuhan bagi dirinya. Dan pemazmur bersaksi tentang kasih setia Tuhan dan karya pemulihan yang dikerjakan-Nya. Dia mengajak seluruh umat untuk senantiasa berharap kepada Tuhan.


Dalam hidup kita ada banyak hal yang dapat menghambat pertumbuhan rohani kita. Dosa-dosa, persoalan-persoalan sehari-hari, bahkan kesibukan dalam kerjaan-layan kita juga dapat menjadi penghambat perjalanan rohani kita.  Kita tiba-tiba merasakan bahwa kita sudah berada di jurang yang dalam. Dan Tuhan terasa begitu jauh dari hidup kita. Jika hal tersebut terjadi dalam hidup kita, marilah kita ikuti apa yang dilakukan pemazmur ini. Mencari Tuhan dengan kesungguhan hati dan nantikanlah firman-Nya.


CARILAH TUHAN SELAMA IA BERKENAN DITEMUI; BERSERULAH KEPADA-NYA SELAMA IA DEKAT! (Yesaya 55:6)

Amin.


💠 Menyanyi :   NKB 123. (1, 3)
DALAM BADAI HIDUPKU

🎶
Dalam badai hidupku 
Yesus ‘ku pegang teguh.
Walau imanku lemah, 
‘ku bersandar padaNya.

Ref.
Yesuslah harapanku tiap saat hidupku;
Apa jua menerpa, ‘ku bersandar padaNya.

 
🎶
‘Ku mengangkat laguku 
dan berdoa tak jemu.
Walau mara menyesah, 
‘ku bersandar padaNya.

Ref.
Yesuslah harapanku tiap saat hidupku;
Apa jua menerpa, ‘ku bersandar padaNya.


 

💠 Berdoa

(diucapkan bersama-sama)

Ya Tuhan Yesus, 
Engkaulah harapan kami,
ketika tiba-tiba kami merasakan berada di jurang yang dalam, dan terasa bahwa Engkau begitu jauh dari hidup ini, maka kami mau meneladani pemazmur, berusaha mencari Hadirat-Mu dengan kesungguhan hati dan menantikan firman-Mu.

Ya TUHAN, 
Saat ini kami berdoa, 
untuk mereka yang dalam pandemi ini bergumul dengan penyakit, duka dan kehilangan. 
Kiranya mereka mengalami Damai Sejahtera dan Kuasa Allah

*****

Bapa kami yang di sorga, 
Dikuduskanlah nama-Mu, 
Datanglah Kerajaan-Mu, 
Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.

Tidak ada komentar: