Rabu, 01 Februari 2023

Februari 2023 - SEGELAS AIR SEJUK







SEGELAS AIR SEJUK – Februari 2023



Diutus oleh Yesus sendiri
"Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan … Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus …" Matius 10:1-5

Syalom Rekan Pejuang terkasih di ladang Tuhan,

Yesus memiliki banyak murid (pelajar), tetapi Ia menunjuk dua belas orang, yaitu "lingkaran dalam"Nya untuk diberi pelatihan yang paling intens serta otoritas khusus.  Kita, sebagai utusan, termasuk dalam "lingkaran dalam" ini.  Memang, hak istimewa ini sekaligus berarti banyak risiko, oleh sebab itu Tuhan Yesus memakai seluruh pasal 10 ini untuk menguatkan (tidak selalu menuntut saja!) setiap orang yang diutus-Nya.  Mari kita – yang juga dipanggil dan diutus-Nya kepada STA – menyimak segi-segi yang menguatkan dalam bagian Firman Tuhan ini.  (Ada begitu banyak hal sehingga akan dilanjutkan pada bulan-bulan berikut)

Dalam pasal sebelumnya Tuhan menilai situasi pelayanan: "tuaian memang banyak!" – padahal manusia kebanyakan "terlantar dan tidak bergembala."  Menurut penilaian Yesus yang kurang hanya jumlah pelayan saja!  Dan strategi yang tepat ialah berdoa dan meminta kepada Bapa agar lebih banyak pekerja diutus ke ladang-Nya.  Di pasal 10:1 doa para murid sudah terjawab: justru mereka yang berdoa, segera dipanggil, diberi kuasa dan diutus-Nya.  Kalau gereja-gereja dan kita sendiri sebagai ULB dengan sehati berseru kepada Tuhan untuk memanggil dan mengutus lebih banyak pekerja lapangan – apakah Ia tidak akan mendengarkan dan menjawab seruan ini?

Hambatan terbesar dalam pelayanan ialah kegiatan si jahat yang berusaha untuk membutakan, membelenggu dan mencekik nafas rohani manusia dengan berbagai cara sehingga mereka tidak dapat melihat dan mendekat kepada Yesus.  Kita, para duta Kristus, _*dipanggil dan diberi kuasa oleh Yesus, untuk membawa pembebasan*_ bagi pribadi-pribadi yang tidak dapat membebaskan diri sendiri dari belenggu yang ngeri ini.  Kita sebagai ULB harus lebih dahulu mengalami pembebasan "dari cara hidup yang sia-sia yang diwarisi dari nenek moyang" (1 Petrus 1:18) sebelum kita dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain.  Doa untuk orang sakit juga menjadi bagian integral dari pelayanan Injil.  Berkali-kali rasul Paulus mendoakan orang sakit yang bukan orang percaya – dan penyembuhan oleh Tuhan membawa tidak sedikit di antara mereka untuk berpaling kepada-Nya.  

Sangat indah bahwa kedua belas murid itu diutus oleh Yesus sendiri, Sang Pengutus yang tidak ada duanya.  Apakah Saudara sendiri mengalami diutus dan didoakan oleh gereja sebelum terjun ke lapangan?  Kalau tidak atau belum, yakinilah Tuhan Yesus sebagai pengutus pribadi Anda yang penuh peduli.  Menurut daftar dalam ayat 2-4 kedua belas murid diutus berpasang-pasangan : "Simon dan Andreas … Tomas dan Matius …" dstr. – seluruhnya ada enam tim, masing-masing terdiri dari dua orang.  Di antara mereka ada juga beberapa pasangan yang berasal dari keluarga yang sama.  Sudahkah Saudara menerima anggota keluarga Saudara (pasangan Anda?!) sebagai anggota tim yang sejajar?  Mengapa Yesus mengutus secara berdua-dua?  Dua lebih baik daripada satu (Pkh 4:9).  Sementara satu melayani, yang lain dapat berdoa.  Dengan keterangan dari dua orang saksi suatu perkara sah.  Dengan berdua mereka akan bisa melayani satu sama lain, apa yang dilupakan oleh yang satu akan diingat oleh yang lain.  Yesus tidak pernah mengutus "single-fighter."

Refleksi pribadi:
1. Segi manakah dari segi-segi yang disebut di atas boleh saya yakini dan terapkan secara baru dalam kehidupan dan pelayanan saya?
2. Syukurilah teman(-teman) sepelayanan dan berusahalah untuk memaksimalkan kebersamaan dalam tim Anda.  Kalau belum ada teman sepelayanan, apa yang dapat Anda lakukan agar situasi ini segera berubah?

Bergembiralah di dalam Yesus!

Member Care Indonesia

Tidak ada komentar: