Kamis, 16 Februari 2023

Cerita dari BelTim : KESAKSIAN DUDUNG







POTRET KEHIDUPAN

Hari Sabtu malam Minggu beberapa hari lalu di bulan Feb 2023 ini, saya didatangi 2 orang pengusaha besar dari Jakarta dan Tanjung Pandan sebut saja I dan C. Satu orang pengusaha besar ini menjalankan usaha di bidang perkebunan di Beltim dan  satunya lagi pengusaha di bidang resto dan ternak yang sedang berkembang. Kedua pengusaha tersebut juga sedang ekspansi di masing-masing usaha dan turunannya. 

Sabtu sore itu mereka datang dengan Pajeronya ke rumah dimana saya tinggal dan saat itu sedang mengajar les Bahasa Inggris utk 2 anak SMU di Desa ini. Mereka datang bersama CP kami R untuk ajak saya dan istri makan malam di luar karena kebetulan itu malam Minggu. Namun dengan berat hati saya menolaknya karena masih mengajar Les Bahasa Inggris saat itu. Mereka pun mengerti dan berharap bisa datang kembali utk ketemu saya. Saya persilahkan utk datang kembali sekitar jam 8 malam. 

Mereka pun datang kembali ke rumah kami. Saya sendiri merasa bingung awalnya, ada apa mereka begitu seperti serius ingin bertemu dengan saya, padahal kami belum kenal dekat satu dengan yang lainnya dengan baik.  Akhirnya kami obrol2 di teras rumah dengan alas tikar. Mereka berempat ternyata mau juga duduk beralaskan tikar di teras rumah. 

Tanpa basa-basi I langsung kemukakan tujuan mereka bertiga ketemu saya ditemani R adalah utk konsultasi masalah kehidupan dan bisnisnya. Saya kaget, loh kenapa datang dan bertanya kepada saya. I jelaskan bahwa beliau mendengarkan kisah R yang pernah merasa terbantu oleh saya saat alami masa rumit dlm hadapi masalah bisnis dan rumah tangganya. Ternyata menurut R masukan dari saya dan gambaran yang saya sampaikan ke depan ttg sikon bisnis dan keluarganya R itu tepat sekali spt apa yang dihadapinya dan masukan dari saya itu membantu solusi atasi masalah keruwetan di pekerjaan/bisnis dan keluarganya. Dan saya pernah bilang juga klo bisnis yang dijalankan oleh R dan mitranya yaitu I bisa tetap eksis dan berpotensi ekspansi, jadi saya sempat sarankan utk tetep optimis dgn bisnis yg sedang dijalankan lalu kesempatan ekspansi jika terbuka ambil kesempatan tsb. Ternyata insight yg saya dapat ttg sikon R dan bisnis dgn I itu benar2 terbuka jalan utk berkembang dan terbuka peluang ekspansi bisnisnya yg skr sdh ekspansi benar2 ke Kalimantan dan Sumatera. Padahal sebelumnya menurut mereka itu tidak mungkin mengingat sikon sbelumnya banyak sikon yg sgt tdk mendukung utk memungkinkan ekspansi bisnis mereka ditengah jatuhnya harga produk mereka secara nasional dan nternasional, bahkan sempat mau tutup. 

Ini membuat mereka datang ketemu saya utk ucapkan terima kasih Krn insight dan motivasi utk ttap jalankan bisnis tsb dan lakukan ekspansi ke luar pulau Belitung. 
Itulah seputar latar belakang mengapa I dan R datang ke rumah  dan membawa 2 kawan pengusaha lainnya utk tanya2 ke saya utk urusan bisnis dan masalah kehidupan mereka masing2. 

Saya sampaikan bahwa saya orang Kristen, saat saya sampaikan insight/vision ttg sesuatu hal yg memang saya dapat ....

dari Tuhan ttg sesuatu atau seseorang biasanya saya akan sampaikan jika kondisi: 1. Org ybs mau mendengarkan dan mengizinkan saya utk sampaikan kpd ybs
2. Jika hati saya menuntun utk menyampaikannya. Jika kedua hal di atas tdk dipenuhi, saya akan pilih diam dan berdoa utk sikon tsb. 

I dan kedua teman pengusaha tsb adalah keturunan Tionghoa, jadi saya memaklumi jika mereka pasti ingin cari "konsultan spiritual" dalam memecahkan masalah bisnis dan kehidupan pribadi. 

Bagi saya pribadi yang menarik dari pertemuan dengan ketiga kenalan baru saya itu adalah saat mereka saling diskusi ttg rencana pengembangan bisnis mereka dan menawarkan kepada temannya sendiri. Si teman pengusaha I yg sdh senior banget bergelut di bidang usahanya dan terbilang sukses di Belitung ini, dia menolak dgn baik. Lalu saya tanya kenapa menolak, kan itu peluang utk buka bisnis baru dan sdh ada rekan yg adalah kawan sendiri memulainya.
I menjawab alasannya adalah:
1. Dia tidak punya pengalaman terjun di bidang usaha yg ditawarkan 
2. Bagi I, tiap2 org sdh punya jalannya sendiri dlm bisnis. Belum tentu lakukan bisnis si A yg sukses akan membuat berhasil sama jika dilakukan oleh si B.
3. Kenali potensi diri dan terjun sesuai potensi diri dan tekuni, coba. Jika ada progress berarti itu memang bagian rejeki dia di sana, itu jalan hidup dia. Klo sdh dicoba berkali2 dan sdh diupayakan beragam hal namun tidak ada hasil, sadari bahwa bisa jadi itu bukan jalan dia utk bisnis di bidang tsb, cari dan coba yg lainnya sampai ketemu yg tepat dan cocok buat dia.

Penyataan I ini justru menarik buat saya, bahwa sekaliber I sbg pengusah besar pun tidak serta Merta aji mumpung dlm kembangkan usahanya. Doa lebih memilih fokus mengembangkan apa yg sdh dijalaninya dan terbukti ada progress. Juga beliau menikmati di bidang usaha tsb. Sehingga meskipun beliau  cerita bahwa jadi pengusaha sekelas beliau itu ga enak Pa Dudung, banyak tantangan berat bahkan banyak musuh yg bisa menjatuhkan usaha dia kapan saja baik dari internal maupun eksternal. Tapi Krn beliau meyakini disitulah jalan hidupnya, makan dia tetap tekun menjalankannya dan mengembangkannya. Salah satu alasan kuat buat beliau terus memimpin usahanya utk maju adalah bahwa ada banyak jiwa di belakang dia yg hrs ditanggungjawabi secara nafkah, yaitu keluarga dan para keluarga karyawannya. 

Saya merenungkan ke dalam diri sendiri, bagaimana dgn kita sendiri sbg org2 yg sdg menjalani panggilan Tuhan dalam melayani. 
Apakah kita benar-benar tahu panggilan kita yang sebenarnya di dalam Tuhan atas diri kita sendiri? Jika ya, sudahkan kita berupaya utk benar2 menghidupi panggilan tsb dgn kesadaran dan bertanggungjawab? Ataukah kita sedang dlm level mencoba2 jalani kegiatan pelayanan? Jika ya, tidak apa2, namun segera lah temukan panggilan spesifik dari Tuhan atas kita, agar kita tidak menghabiskan waktu dan energi utk sesuatu yg sebenarnya itu bukan jalan kita, dan bisa segera menginvestasikan hidup kita yg sejati yg dari Tuhan.



Tidak ada komentar: